Saya terlahir di
keluarga yang baik-baik. Namun, entah mengapa banyak orang yang tidak baik di sekeliling
saya? Sejak SMA, saya seringkali diganggu orang-orang di sekitar rumah saya.
Setiap pulang sekolah mereka sering memalak saya. Tidak hanya itu mereka juga
sering memukuli saya. Saya menyadari bahwa saya tidak memiliki kekuatan untuk
melawan mereka.
Lalu saya berniat untuk
melawan mereka dengan mengasah pisau untuk membunuh mereka. Setiap saya
mengasah pisau tersebut, wajah-wajah orang yang sering memukuli saya selalu
muncul, dan inilah yang membuat dendam saya semakin dendam dengan mereka.
Setelah saya mengasah pisau, lalu saya menghampiri mereka satu-persatu dan
melukai mereka dengan pisau yang sudah saya asah.
Suatu hari ketika
sampai di rumah, ayah saya melihat bekas pukulan di wajah saya. Lalu, ayah saya
membawa saya ke rumah opa. Opa saya memiliki ilmu kekebalan tubuh. Akhirnya,
opa saya mewarisi ilmu tersebut. Semenjak itu saya tidak takut kepada
siapa-siapa lagi. Dengan ilmu tersebut saya menjadi berani dengan siapa saja,
karena senjata tajam apapun tidak akan bisa melukai saya.
Saya menguasai daerah
terminal dan lama-kelamaan saya menjadi preman yang kejam. Tidak heran, banyak
yang tidak menyukai saya. Sampai suatu hari ada beberapa orang yang tidak suka
dengan saya, dan mereka memasukkan saya ke dalam karung. Namun, tidak lama
setelah melakukan aksinya, ada polisi yang menangkap aksi mereka. Alhasil, kami
semua dibawa ke kantor polisi. Setelah itu, saya di bebaskan dengan syarat
tidak boleh lagi melakukan aksi kejahatan di terminal.
Saya mencari pemasukan
sehari-hari dari anak buah saya, yaitu wanita malam. Jika, ada konsumen yang
memakai mereka namun tidak membayar, maka saya yang akan maju membantu mereka.
Pernah, suatu kali anak buah saya mengadu kepada saya bahwa ada konsumen yang
tidak mau membayar, lalu saya langsung maju untuk membela anak buah saya.
Bahkan, untuk memukuli orang itu pun akan saya lakukan, dengan harapan orang
itu membayar.
Suatu hari saya bertemu
dengan seorang wanita. Wanita ini sangat menarik perhatian saya. Akhirya saya
pun berusaha untuk mendekatinya. Setelah dekat, lalu dia mengajak saya ke
sebuah ibadah. Saya merasakan bahwa saya tidak layak untuk pergi ke gereja. Saya
ini orang jahat. Akhirnya, saya pun menurutinya. Ternyata ketika ibadah
berlangsung, Tuhan menjamah hati saya. Dia mengubahkan hati dan pikiran saya
yang keras. Dia mengubahkan pola pikir saya yang salah selama ini. Ternyata ilmu
hitam merusak diri dan sia-sia. Sepulang ibadah, saya bertekad untuk tidak
melakukan yang jahat terhadap orang lain, bahkan masa lalu yang suka mabuk,
tidak lagi saya lakukan. Pertama-tama memang dikucilkan oleh teman-teman, namun
akhirnya mereka bisa melihat bahwa ada Yesus yang hidup di dalam saya sekarang
ini. Ada perubahan tingkah laku adalah cara untuk menunjukkan bahwa kita sudah
pindah dari masa lalu yang kelam kepada masa depan yang penuh harapan. Tuhan
memberikan yang terbaik bagi saya. Wanita yang saya dekati dan membawa saya kepada Tuhan, sekarang menjadi istri saya.